Monday 14 April 2014

INSTRUMEN GRAVITY

1.Gravitymeter LaCoste &Romberg Model G-1177



Pada proses akuisisi data di lapangan, digunakan alat gravity meter jenis Lacoste & Romberg seri G – 1177 untuk menentukan nilai garavitasi bumi pada titik pengamatan.

Keterangan dan penjelasan gambar :

1.Thermo Start
Lampu indikator sebagai penunjuk bahwa alat telah siap digunakan pada suhu mencapai 55o C lampu akan menyala dan saat suhu berkurang maka lampu akan mati.

2.Knop Sentring (Level)
Berfungsi mengatur sifat datar (leveling) alat terhadap bumi. Knop ini dipergunakan dengan cara memutarnya searah jarum jam atau berlawanan jarum jam.

3.Switch On – Off
Ungkai aktifasi alat. Berfungsi untuk mengaktifkan alat. Terdiri dari dua tungkai. Tungkai sebelah kanan berfungsi menyalakan lampu yang terdapat pada alat dan tungkai sebalah kiri sebagai tungkai aktifasi alat. Jika telah “On” maka alat sipa digunakan.

4.Pengunci
Pada posisi mengunci, maka pengunci diputar ke arah kanan . sedangkan untuk membukanya, diputar ke arah kiri berlawanan dengan arah jarum jam hingga penuh.

5.Monitor Pembacaan
Layar yang berisikan data – data hasil pembacaan alat, berupa : temperatur alat, nilai pembacaan standar alat dan arus pada alat.

6.Tabung Leveling
Berfungsi sebagai indikator leveling alat terhadap permukaan. Bagian ini menggunakan prinsip kerja dariwaterpas,

7.Teropong Pembacaan
Berfungsi sebagai teropong pembacan alat secara manual. Pembacaan dilakukan dengan membaca benang halus hingga berada di tengah – tengah kolom pembacaan.

8.Pemutar Halus
Penggerak standar pembacaan alat yang ditunjukkan dengan angka, yang akan bergerak bersamaan dengan pergerakan dari pemutar halus ini.

9.Jarum Leveling
Jarum penunjuk tingkat kedataran alat dengan permukaan yang akan bergerak sama dengan tabung leveling.

10.Kolom Pembacaan Alat
Adalah nilai yang menunjukkan besarnya pembacaan pada alat yang didapati dari standar nilai alat.
11.Aki
Sebagai sumber energi untuk alat
Prosedur Penggunaan Alat Ukur Gravymeter G – 1177 :

1) Plate diletakkan pada titik amat
2) Kotak alat gravymeter diletakkan di depan plate, keluarkan gravymeter dengan hati – hati, hindari benturan dengan kotak pengaman kemudian letakkan pada plate.
3) Usahakan peletakan gravymeter pada posisi menbelakangi matahari untuk menghindari panas sinar matahari secara langsung.
4) Bila cuaca terik atau hujan gunakan payung untuk melindungi alat.
5) Ambil posisi berlutut senyaman mungkin.
6) Gravymeter diletakkan pada plate dan diposisikan selevel  mungkin dengan mengatur nivo pada kedua sisi.
7) Bila alat sudah level cek temperatur pada gravymeter, temperatur harus diusahakan pada 55 oC (range penggunaan temperatur pada gravymeter G – 1177 adalah 50 oC – 55 oC).
8) Jika keadaan gelap atau pembacaan kurang jelas nyalakan lampu pada gravymeter.
9) Jika sudah siap, buka skrew pengunci berlawanan arah jarum jam sampai habis.
10) Nyalakan elliot untuk mendapatkan harga gaya berat untuk titik tersebut, harga gaya berat dapat diketahui dengan jalan mengatur meter dial sampai harga yang ditunjukkan pada monitor elliot pada posisi 0 mgal dan usahakan stabil harganya setelah didapat harga pada layar stabil baca kanca penunjuk harga di meter dial.
11) Jika harga pada suatu titik pengamatan setelah elliot dinyalakan menunjukkan harga lebih dari – 50 mgal atau + 50 mgal maka harus digunakan cara manual terlebih dahulu dengan cara mendekatkan harga meter dial dengan memutar meter dial sampai ke reading line 2,4. setelah dekat nyalakan lagi elliot jika masih +/- 50 mgal lakukan lagi mendekatkan harga ke reading line tetapi jika harga sudah menunjukkan di bawah +/- 50 mgal, putar metric dial sampai posisi 0 mgal dan stabilkan.
12) Jika sudah stabil baca harga pengamatan.
13) Setelah harga diperoleh, lampu dan elliot dimatikan kemudian kunci skrew pengunci dengan memutar ke arah searah jarum jam sampai penuh, kemudian masukkan gravymeter ke kotak pengaman.
14) Usahakan untuk selalu menghindarkan dari benturan.






2.FG5 – X Gravitimeter



FG5 - X beroperasi dengan menggunakan metode jatuh bebas . Sebuah objek dijatuhkan di dalam ruang vakum ( disebut ruang menjatuhkan ) . Turunnya objek jatuh bebas  dipantau sangat akurat menggunakan interferometer laser. Benda yang Jatuh bebas di  lintasan benda di bawa ke sistem pemanas aktif  disebut Superspring. Superspring menyediakan isolasi seimik yang dijadikan referensi optik untuk meningkatkan kinerja FG5 – X. The FG5-X merupakan komponen pada instrumen dengan gravimeter FG5 terjun bebas. The FG5-X memiliki ruang menjatuhkan ditingkatkan dan antarmuka elektronik ditingkatkan.
Pinggiran optik yang dihasilkan dalam interferometer memberikan informasi jarak terhadap waktu sistem yang sangat akurat yang dapat memeberikan informasi panjang gelombang mutlak . Waktu yang sangat akurat dan tepat dari proses in,  pinggiran optik dilakukan dengan menggunakan jam atom rubidium yang disesuaikan  dengan standar.
Standar yang diakui untuk mengukur gravitasi. Sistem FG5-X baru menggunakan teknik free-fall mapan mengukur gravitasi.

menampilkan:
Diperpanjang jatuh bebas panjang chamber
Peningkatan Elektronik
Peningkatan keandalan
Drive sistem Redigned
Dipatenkan vertikal interferometer in-line

Built-in optik collimation untuk vertikalitas keselarasan
Drag ruang bebas mengelilingi massa uji jatuh bebas
Portabel standar dalam Absolute Gravity








3. FG5 Gravitimeter



Seri FG-L gravimeter adalah versi sederhana dari FG5 gravimeter dioptimalkan untuk ukuran kecil, kecepatan akuisisi data, kemudahan penggunaan, portabilitas dan harga. Banyak subkomponen dari FG5-L yang kompatibel dengan FG5 dalam rangka untuk memungkinkan jalur upgrade ke FG5 tersebut. Gravimeter ini menawarkan trade-off yang menarik antara harga rendah dan presisi dalam instrumen yang mudah digunakan di lapangan












4. A-10 Outdor Gravitimeter


A-10 adalah sebuah gravimeter mutlak dioptimalkan untuk akuisisi data yang cepat, kemudahan penggunaan, dan portabilitas dalam aplikasi luar ruangan. Instrumen ini memungkinkan operasi lapangan benar dalam kondisi lapangan yang keras di situs luar ruangan terbuka di bawah sinar matahari, salju, dan angin.

A10 adalah sebuah gravimeter mutlak dioptimalkan untuk akuisisi data yang cepat dan portabilitas dalam aplikasi luar ruangan. Instrumen ini dapat beroperasi pada kondisi lapangan yang keras di situs luar ruangan terbuka di bawah sinar matahari, salju, dan angin.



menampilkan:
otomatis leveling
baterai dioperasikan
Suhu dikontrol sensor
Operasi pinggir jalan ideal kendaraan


5. TAGS-6 Dynamic Gravitimeter





TAGS-6 merupakan pengembangan terbaru dalam garis panjang sistem gravitasi udara LaCoste berbasis, pengembangan kembali yang pertama sukses pada penerbangan gravitasi udara pada tahun 1958 dan membangun keberhasilan TAGS System. Selama lebih dari 50 tahun, gravimeters LaCoste telah memperoleh ratusan ribu kilometer garis data gravitasi selama, pemerintah, dan komersial survei akademis. TAGS-6 memadukan terbaru dalam GPS dan teknologi akuisisi data dengan dasar yang kuat dari LaCoste gravimeter dinamis. 



TAGS-6 adalah upgrade ke TAGS / Air III gravitasi meter, dan dirancang khusus untuk operasi udara. Sistem ini menggabungkan waktu-diuji, low-drift, zero-length-spring sensor gravitasi dipasang pada platform gimbal gyro-stabil. Sensor ini memiliki rentang pengukuran gravitasi di seluruh dunia (tidak ada ulang diperlukan) dari 500.000 milliGals.




6. Air Sea Gravity System II






The L & R Air-Sea Gravity Sistem II. sangat terkenal, yang telah teruji Zero-lengh teknologi sensor musim semi, Sistem II menggabungkan sistem elektronik canggih, perangkat lunak yang user-friendly, dan mandiri, sensor platform lebih kompak.

Air-Sea Gravity Sistem II menawarkan kemampuan tak tertandingi oleh sistem yang stabil-platform saat ini dalam pelayanan. Gyros Fiber-Optic, keadaan accelerometers seni, sistem kontrol digital yang terintegrasi erat dan filter digital modern menawarkan peningkatan presisi dan keandalan yang lebih besar, bahkan saat berjalan tanpa pengawasan



GRAVITIMETER  JENIS  STABIL

Gravimeter jenis ini menggunakan spring untuk mengimbangkan graviti dengan dayayang berlawanan. Anjakan boleh diukur dengan bertambah atau berkurangnya gravitiyang akan memanjangkan atau memendekkan spring utama. Ianya boleh dikembalikan pada nilai rujukan yang tetap dengan merubah ketegangan spring pelaras. Nilai pelarasanketegangan ini adalah fungsi secara langsung perubahan graviti dari nilai rujukan.Contoh alat gravimeter stabil yaitu Askania Gravitimeter.  Scintrex CG-5, dan Boiden Gravitimeter


7. Scintrex CG-5 Gravitimeter
Scintrex CG - 5 adalah model terbaru , gravitimeter ini menawarkan semua fitur kebisingan yang rendah,  sama seperti  CG - 3M mikro - gravitasi , tetapi lebih ringan dan lebih kecil , memiliki layar besar yang memberikan user interface yang unggul . CG -5 fitur otomatis ini dapat mengurangi kemungkinan kesalahan membaca, karena memiliki ketelitian yang tinggi.
Dengan terus menerus memonitor sensor kemiringan elektronik, CG - 5 otomatis dapat mengkompensasi kesalahan dalam gravitasi meteran kemiringan . 


Karena massa rendah dan sifat elastis yang sangat baik dari leburan kuarsa , kesalahan  yang hampir dihilangkan . CG - 5 dapat diangkut melalui jalan kasar. CG - 5 dapat menahan gaya lebih dari 20G dan tara akan ada lebih dari 5 Gal mikro .
CG - 5 menawarkan yang terbaik mungkin pengulangan . Lebih banyak 10 tentang pembacaan lapangan CG - 5 akan mengulangi ke dalam standar deviasi 0.005mGa
The Scintrex CG-5 memaksimalkan produktivitas Anda memberikan data unggul pengulangan di medan lapangan kasar. Posisi Station diukur dengan GPS terintegrasi capability.Internal GPS dan jam yang tepat untuk posisi XY dan pasang bumi waktu corrections.Real udara bebas dan Bouguer corrections.Online dekat koreksi terrain zona. R / F On Off.



8. Askania Gravitimeter
Sebuah balok dengan massa di salah satu ujung diputar dengan sebuah pegas s utama. perubahan gravitasi menyebabkan balok miring, sehingga menghasilkan lendutan pada ttik focus cahaya yang dipantulkan dari sebuah cermin yang ditempatkan pada sebuah massa. sel fotolistrik, output yang ditampilkan pada galvanometer,dapat mengukur perpindahan sinar, pegas tambahan (AS) kembali dikencangkan menggunakan mikrometer untuk mengembalikan massa ke posisi pertama nya, yang ditandai dengan pembacaan galvanometer adalahkembali ke nol (0)
Pengamatan terus menerus dari pasang surut bumi
sedang dilakukan dengan gravimeter Askania Gs-15 (No. 217), di bawah kondisi yang sangat baik, di Kyoto sejak Juni 1972. 
       Data yang diperoleh untuk dua tahun pertama (Juni 1972-Mei 1974) dianalisis dengan Lecolazet, metode Venedikov dan Fourier transform. Ketiga metode yang berbeda dari analisis memberikan hasil yang hampir sama sejauh konstituen utama pasang surut, dan Kl konstituen menunjukkan variasi musiman sangat baik faktor pasang surut gravitasi dan fase lag. Data juga dianalisis dengan metode entropi maksimum, yang baru-baru ini diperkenalkan oleh JP BURG di bidang studi geofisika dan menunjukkan kekuatan yang sangat menyelesaikan, dalam rangka untuk mendapatkan struktur spektral halus dari pasang surut bumi di sekitar terdiurnal dan seperempat -diurnal pasang. The M3, S3, 2MK dan MK konstituen jelas terdeteksi oleh analisis ini.
Sebuah metode secara dinamis mengkalibrasi Askania gravimeter statis dengan metode langkah penyajian eksitasi. Dalam menerapkan langkah kekuatan sejati yang seperti sistem pegas dengan menggunakan mikrometer secara khusus deraokan serta pemodelan sifat rheologi. Teknik nonlinear kuadrat-digunakan untuk memperoleh fungsi transfer dalam bentuk analisis. Akurasi dari 0,1% dan 0,1 derajat untuk amplitudo dan fase respon masing-masing diperoleh dalam wavebands pasang surut dengan menumpuk 21 tanggapan langkah.



9.Boliden Gravimeter






Sebuah gravimeter stabil listrik dengan sistem bergerak ditangguhkan pada sepasang mata tertunduk. Sistem bergerak membawa piring kondensor listrik pada setiap akhir, satu untuk mengukur posisi dari sistem bergerak, yang lain untuk menerapkan kekuatan penyeimbang untuk membawa sistem ke posisi tetap.
gravitimeter Boliden menggunakan prinsip bahwa kapasitansi dari paralel - palte perubahan kapasitor dengan pemisahan palte tersebut. massa memiliki bentuk
gelendong dengan piring di setiap akhir dan ditangguhkan
gamabar 8. Alat Boliden Gravitimeter

oleh dua mata air antara dua pelat kapasitor lainny. dengan perubahan gravitasi, massa bergerak relatif terhadap pelat tetap, mengubah kapasitansi antara pelat atas, gerakan ini dapat dideteksi dengan mudah menggunakan sirkuit disetel. pelat bawah terhubung ke DC pasokan yang mendukung massa kumparan dengan tolakan elektrostatik. dengan perubahan gravitasi dan perpindahan akibat dari kumparan relatif terhadap pelat tetap.
posisi referensi dapat diperoleh dengan mengubah tegangan langsung antara pasangan yang lebih rendah dari pelat , yang sensitif secara keseluruhan adalah sekitar 1 gu ( 0.1mGal ) . versi modern telah diproduksi oleh scintrex (Model CG - 3 ) ​​, yang beroperasi pada prinsip yang sama , dengan resolusi standar uGal . setiap perpindahan massa karena perubahan gravitasi terdeteksi oleh transduser kapasitor dan mengaktifkan sirkuit umpan balik . massa dikembalikan ke posisi nol sebesar penerapan volyage umpan balik langsung (yang sebanding dengan perubahan gravitasi ) ke paltes dari capasitor , yang mengubah gaya elektrostatik antara pelat dan massa.
Sistem bergerak membawa piring di kedua ujungnya, setiap lempeng menjadi salah satu sisi sebuah kondensor listrik. salah satu kondensor ini berfungsi untuk mengukur posisi yang bergerak sistem dengan prinsip terkenal dari " ultramicrometer", yaitu, kondensor merupakan bagian dari rangkaian listrik osilasi frekuensi osilasi yang sensitif terhadap kapasitas kondensor dan oleh karena itu untuk jarak antara pelat. yang lainnya berfungsi sebagai sarana yang gaya yang diterapkan yang menyeimbangkan sebuah bagian kecil dari gaya tarik gravitasi. untuk masing-masing pengukuran kekuatan penyeimbang adalah disesuaikan untuk membawa sistem bergerak ke posisi referensi tetap,perangkat yang digunakan sebagai null instrument ment.
Hal ini menyatakan bahwa instrumen tersebut ment dapat mendeteksi perbedaan gravitasi sampai sekitar 0,01 mg ; . tetapi seperti yang digunakan dalam lapangan , berbagai sumber kesalahan mengurangi sensitivitas praktis untuk sekitar O.I mg . Ia dirancang untuk digunakan dalam eksplorasi pertambangan, dan sejauh mana telah diterapkan untuk eksplorasi minyak tidak diketahui.





PENGUKURAN DATA METODA GAYA BERAT

 Pengukuran metoda gayaberat dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:
 penentuan titik ikat
 pengukuran titik-titik gayaberat. 



Sebelum survei dilakukan perlu menentukan terlebih dahulu base station, biasanya dipilih pada lokasi yang cukup stabil, mudah dikenal dan dijangkau.  Base station jumlahnya bisa lebih dari satu tergantung dari keadaan lapangan.  Masing-masing base station sebaiknya dijelaskan secara cermat dan terperinci meliputi posisi, nama tempat, skala dan petunjuk arah.




Base station yang baru akan diturunkan dari nilai gayaberat g_obs yang mengacu dan terikat pada Titik Tinggi Geodesi (TTG) yang terletak di daerah penelitian. TTG tersebut pada dasarnya telah terikat dengan jaringan Gayaberat Internasional atau ”International Gravity Standardization Net”, (IGSN 71).

Pengukuran data lapangan meliputi pembacaan gravity meter juga penentuan posisi, waktu dan pembacaan barometer serta suhu. Pengukuran gayaberat pada penelitian ini menggunakan alat gravity meter LaCoste & Romberg type G.525 berketelitian 0,03 mGal/hari atau ± 0,1 mGal/bulan.  Penentuan posisi dan waktu menggunakan Global Positioning System (GPS) Garmin, sedangkan pengukuran ketinggian menggunakan Barometer Aneroid Precission dan termometer.  Pengukuran pada titik-titik survei dilakukan dengan metode kitaran/looping dengan pola A-B-C-D-A, dengan ‘A’ adalah salah satu cell center (CC) yang merupakan base station setempat.  Jarak antar titik pengukuran pada keadaan normal ± 5 km, tergantung dari medan yang akan diukur dengan pertimbangan berdasarkan pada kecenderungan (trend) geologi di daerah survei.

Metode kitaran/looping diharapkan untuk menghilangkan kesalahan yang disebabkan oleh pergeseran pembacaan gravity meter.  Metode ini muncul dikarenakan alat yang digunakan selama melakukan pengukuran akan mengalami guncangan, sehingga menyebabkan bergesernya pembacaan titik nol pada alat tersebut.




Dalam hal ini kita akan coba bahas beberapa point dalam proses akuisisi data. Akuisisi data ini adalah proses pengambilan data di lapangan. Dalam proses ini dibagi menjadi beberapa tahap yang harus dilakukan. Mulai dari mengatahui informasi dari daerah yang akan diukur dan persiapan alatnya. Beberapa diantara alat itu adalah :

Seperangkat Gravitimeter
GPS
Peta Geologi dan peta Topografi
Penunjuk Waktu
Alat tulis
Kamera
Pelindung Gravitimeter
Dan beberapa alat pendukung lainnya

Setelah peralatan telah tersedia, langkah awal untuk pengukuran adalah menggunakan peta geologi dan peta topografi, hal ini bertujuan untuk menentukan lintasan pengukuran dan base station yang telah diketahui harga percepatan gravitasinya. Akan tetapi ada beberapa parameter lain yang dibutuhkan juga dalam penentuan base station, lintasan pengukuran dan titik ikat. Antara lain adalah :

Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal.
Lokasi titik pengukuran harus dapat dibaca dalam peta.
Lokasi titik pengukuran harus mudah dijangkau serta bebas dari gangguan kendaraan bermotor, mesin, dll.
Lokasi titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS mampu menerima sinyal dari satelit dengan baik tanpa ada penghalang.

Sehingga dapat disimpulkan lokasi titik acuan harus berupa titik/tempat yang stabil dan mudah dijangkau. Penentuan titik acuan sangat penting, karena pengambilan data lapangan harus dilakukan secara looping, yaitu dimulai pada suatu titik yang telah ditentukan, dan berakhir pada titik tersebut. Titik acuan tersebut perlu diikatkan terlebih dahulu pada titik ikat yang sudah terukur sebelumnya. Dalam alur pengambilan data dilakukan dengan proses looping. Tujuan dari sistem looping tersebut adalah agar dapat diperoleh nilai koreksi apungan alat (drift) yang disebabkan oleh adanya perubahan pembacaan akibat gangguan berupa guncangan alat selama perjalanan. Dalam pengukuran gayaberat terdapat beberapa data yang perlu dicatat meliputi waktu pembacaan (hari, jam, dan tanggal), nilai pembacaan gravimeter, posisi koordinat stasiun pengukuran (lintang dan bujur) dan ketinggian titik ukur. Pengambilan data dilakukan di titik-titik yang telah direncanakan pada peta topografi dengan interval jarak pengukuran tertentu.

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah melakukan kalibrasi alat dan menentukan titik acuan (base station) sebelum melakukan pengambilan data gayaberat di titik-titik ukur lainnya. Mencari besarnya harga medan gravitasi suatu base station (titik ikat) pengukuran dapat dilakukan dengan persamaan :

gbs = gref + ( gpembacaan bs + gpembacaan ref )

gbs = harga medan gravitasi base station

gref = harga medan gravitasi titik referensi

gpembacaan bs = harga pembacaan gravitasi di base station

gpembacaan ref = harga pembacaan gravitasi di titik referensi

Contoh dalam studi kasus pengukuran yang digunakan dalam suatu survey untuk menentukan daerah geothermal/panas bumi dapat dilakukan dengan beberapa parameter dan terlihat seperti pada gambar berikut.



titik ukur pada lintasan akuisisi

Lintasan pengambilan data terdiri dari lintasan A, B, C, D, E, F dan G sebanyak 189 titik pengambilan data. Pada lintasan regional terdapat 74 titik ukur, sehingga jumlah titik pengambilan data terdapat 263 titik. Sehingga dalam titik ukur tersebut terdapat dua jenis titik ukur, lintasan utama dan lintasan regional. Lintasan utama ini merupakan pengukuran inti yang letak titik ukurnya berada pada sepanjang lintasan yang telah ditentukan. Dan lintasan regiona adalah pengukuran yang titik ukurnya tidak berada di lintasan utama yang telah ditentukan. Pada satu lintasan pengukuran, interval pengambilan titik adalah 250-500 m. Pada lintasan regional interval pengambilan titik adalah 500-1000 m sedangkan interval pengambilan titik pada daerah manifestasi panas bumi berkisar antara 100-150 m. Sehingga setelah semua proses akuisisi telah selesai, dapat dilanjutkan ke proses prosesing data dengan berbagai pengolahan.











TEORI GRAVITASI

Gravitasi merupakan gaya interaksi fundamental yang ada di alam. Para perancang program ruang angkasa secara terus menerus menyelidiki gaya ini. Sebab, dalam sistem tata surya dan penerbangan ruang angkasa, gaya gravitasi mruapakn gaya yang memegang peranan penting. Ilmu yang mendalami dinamika untuk benda-benda dalam ruang angkasa disebut mekanika celestial. Sekarang, pengetahuan tentang mekanika celestial memungkinkan untuk menentukan bagaimana menenpatkan suatu satelit dalam orbitnya mengelilingi bumi atau untuk memilih linatsan yang tepat dalam pengiriman pesawat ruang angkasa ke planet lain.

Contoh,bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia.

Setiap benda dalam jagad raya menarik setiap benda lainnya dengan suatu gaya yang besarnya sebanding dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar kedua benda.

* Resultan Gaya Gravitasi 





* Kuat Medan Gravitasi (g)
Disebut juga percepatan gravitasi, yaitu gaya gravitasi per satuan massa


* Percepatan gravitasi bumi pada ketinggian h di atas permukaan bumi
* Perbandingan percepatan gravitasi dua buah planet


*Energi Potensial Gravitasi (Ep)
Ialah usaha yang diperlukan untuk memindahkan suatu massa dari titik yang jauh tak terhingga ke suatu titik.




* Potensial Gravitasi (V)
Ialah energy potensial gravitasi per satuan massa


* Potensial gravitasi di suatu titik yang ditimbulkan oleh dua pusat massa atau lebih


Dalam sistem internasional, F diukur dalam newton (N), m1 dan m2 dalm kilograms (kg), r dalam meter (m), dan konstantan G kira-kira sama dengan 6,67 × 10−11 N m2 kg−2.
Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk menghitung berat. Berat suatu benda aadalah hasil kali massa benda tersebut dengan percepatan gravitasi bumi. Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:  W adalah gaya berat benda tersebut, m adalah massa dan g adalah percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi ini berbeda-beda dari satu tempat == Hukum Gravitasi Universal Newton.
Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut :

Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut.
F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut


G adalah Konstanta gravitasi
m1 adalah besar massa titik pertama
m2 adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik, dan

G adalah percepatan gravitasi = 



Dalam Sistem internasionalF diukur dalam newton (N), m1 dan m2 dalam kilograms (kg), r dalam meter (m), dan konstanta G kira-kira sama dengan 6,67 × 10−11 N m2 kg−2.
Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk menghitung berat. Berat suatu benda adalah hasil kali massa benda tersebut dengan Percepatan gravitasi bumi. Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:  W adalah gaya berat benda tersebut, m adalah massa dan g adalah percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi ini berbeda-beda dari satu tempat

Gaya gravitasi ialah gaya yang muncul akibat gerak dipercepat suatu massa karena percepatan gravitasi Bumi. Percepatan gravitasi sendiri muncul karena medan gravitasi, di mana setiap benda bermassa memiliki medan gravitasi. Gaya gravitasi menggambarkan interaksi antara dua massa yang berbeda. 


Mengingat definisi gaya ialah massa dikali percepatan, maka gaya gravitasi, 

F = m g = GMm/r² 



dengan g = percepatan gravitasi, r jarak antara kedua massa, M dan m massa benda.